Kamis, 14 Juli 2011

EKSKLUSIF: Inter Milan Bersedia Lepas Wesley Sneijder Ke Manchester United

United sudah menyiapkan dana sebesar €40 juta untuk menggaet Sneijder.


Wesley Sneijder - Inter (Getty Images)
Rencana United untuk mendapatkan Sneijder sepertinya akan menjadi kenyataan setelah Inter bersedia melepas salah satu pemain andalannya itu.

Untuk bisa mendatangkan gelandang asal Belanda tersebut, The Red Devils harus menyediakan dana transfer sebesar €40 juta. Permintaan Inter itu sepertinya tidak akan menjadi masalah bagi United.

Informasi yang diperoleh GOAL.com menyebutkan kalau kedua pihak sudah memulai pembicaraan dan proses negosiasi. United sebelumnya dikabarkan hanya bersedia mengeluarkan dana sebesar €34 juta.

"United sudah siap menaikkan tawaran mereka dan mereka sekarang sedang mengadakan pembicaraan. Inter tahu betul nilai jual Sneijder dan mereka mematok harga €40 juta, tapi mereka mungkin saja menerima tawaran sekitar €34 juta," ucap seorang sumber pada GOAL.com

"Pada dasarnya mereka sudah siap menjual Sneijder karena ia bukan termasuk dalam daftar pemain yang tidak akan dijual. Tapi mereka tentu tidak akan melepasnya begitu saja. Kalau United mampu memberikan tawaran yang memuaskan maka Sneijder akan bermain di Old Trafford pada musim mendatang."

Inter dikabarkan akan menggunakan hasil penjualan pemain berusia 27 tahun itu untuk mendatangkan beberapa pemain muda demi lebih meremajakan skuad.

Sementara Sneijder memang berniat untuk hengkang karena ingin mencari tantangan baru. Ia ingin merasakan bermain di Liga Primer Inggris dan di klub yang berlaga di Liga Champions seperti United.

PROFIL: Sepuluh Hal Menarik Tentang Budi Sudarsono

Berikut sepuluh hal menarik tentang striker Persik Kediri yang juga andalan timnas Indonesia Budi Sudarsono:


Indonesia Independence Cup 2008 : Perebutan bola Budi Sudarsono, Indonesia dengan dua pemain belakang Myanmar, Khin Maung Lwin (kiri) dan Htay Aung (kanan). GOAL.com/ Riso.

Budi Sudarsono adalah seorang pemain sepakbola profesional yang hingga saat ini masih terdaftar dalam skuad tim Sriwijaya di ajang ISL 2010/11. Pesepakbola kelahiran Kediri, Jawa Timur, 19 September 1979 silam ini juga adalah andalan tim nasional (timnas) Indonesia di lini depan.

Kecepatan, driblling, serta gocekan mautnya, menjadi momok menakutkan bagi lawan-lawannya saat tampil di lapangan. Karena itu pula ia dijuluki si Ular Phyton akibat pergerakannya yang licin bagai ular. Ada pula yang sering memanggilnya dengan sebutan Budigol.

Apa pun itu, penampilan pemain yang dikenal kalem ini selalu menjadi perhatian tim lawan. Sayang dalam beberapa penampilan terakhir ia berubah 180 derajat dan menjadi temperamen. Atas ulahnya itu pula, pemain dengan ciri khas berrambut gondrong yang dikenal taat beribadah ini harus berurusan dengan komisi disiplin
Oleh komisi hukum otoritas sepakbola nasional, bomber andalan Persik Kediri yang saat ini dikabarkan telah memutuskan untuk hengkang dari Macan Putih, dihukum berupa larangan tampil membela klubnya sebanyak tiga pertandingan di putaran kedua. Serta diwajibkan membayar denda Rp75 juta. Hal tersebut setelah ia tertangkap kamera melakukan pemukulan kepada pemain PSMS Medan Erwinsyah Hasibuan, ketika Persik menjamu Ayam Kinantan di ajang Superliga.

Hukuman itu pun membuatnya tidak bisa tampil membela timnas Indonesia di ajang turnamen Grand Royal Challenge 2008 di Myanmar dan Piala AFF 2008. Beruntung komisi banding (Komding) segera menanggapi banding yang diajukan Budi dan memutuskan menghapus skorsing larangan tampil tersebut. Tidak hanya itu, ia pun dibolehkan kembali membela "Merah Putih" di ajang internasional. 

Masih banyak sebetulnya kisah menarik dari bomber yang pernah merumput di Liga Malaysia itu bersama klub Polis Di Raja Malaysia. Sepuluh hal menarik di antaranya:

10. Memulai karir sepakbola profesionalnya di salah satu klub raksasa sepakbola nasional Persebaya Surabaya pada musim 1999/00. Hanya satu musim di Bajul Ijo, pemilik tinggi badan 174 cm dan berat 70 kg ini hengkang ke Persija. Sama dengan di klub sebelumnya, ia hanya satu musim kemudian pindah ke Deltras Sidoarjo dan ahkirnya kembali ke Persija pada musim berikutnya. Setelah itu ia di gaet Persik Kediri sebelum berangkat ke Malaysia bergabung dengan Polis Di Raja Malaysia (PDRM) dan kembali ke klub lamanya di tanah air, Persik Kediri.

9. Persik Kediri adalah klub paling lama ia bela. Tercatat  tiga musim ia merumput bersama tim kebanggaan warga Kediri itu, sebelum pindah ke PDRM selama beberapa bulan dan kemudian kembali ke Persik. Melihat daftar klub yang dibelanya, Budi termasuk tipikal pemain yang tidak betah berlama-lama di satu klub. Itu bisa dilihat dengan penampilannya yang sering berpindah-pindah dan hanya satu musim.

8. Betahnya Budi di Persik bukan karena ia memang suka klub itu. Tapi karena cedera parah yang menimpanya saat bersama tim tersebut. Ia bahkan harus istirahat cukup panjang yang membuat namanya sempat meghilang dari daftar timnas Indonesia, dalam beberapa pertandingan yang mereka mainkan.

7. Bukti nyata Budi tidak begitu respek dengan Persik bisa dilihat saat ia memutuskan meninggalkan tim tersebut di putaran kedua Superliga 2008/09 . Kabarnya, ia akan bergabung dengan tim Superliga lainnya
Pelita Jaya Jawa Barat. Meski belum ada konfirmasi resmi dari skuad tim besutan pelatih Fandi Ahmad itu terkait perekrutan Budi. Keputusan Budi meninggalkan Persik, karena ia tidak menerima rasionalisasi gaji yang diterapkan manajemen, akibat krisis finansial.

6. Cedera yang dialaminya saat merumput di Persik Kediri memang nyaris membuat karir bermain sepakbolanya tamat. Beruntung ia masih bisa bangkit dan kembali menemukan permainan terbaiknya, sehingga
timnas Indonesia kembali memanggilnya untuk masuk pelatnas di ajang AFF Cup 2011.

5. Meski mampu tampil gemilang di Liga Super Malaysia, karir Budi di klub tersebut tidak panjang. Terbukti, ia hanya dikontrak selama empat bulan di klub milik Kepolisian Negeri Jiran itu dan kembali merapat ke klub lamanya Persik Kediri.

4. Tindakan tidak fair yang dilakukannya terhadap pemain PSMS Medan Erwinsyah Hasibuan telah mencoreng karirnya di pentas sepakbola nasional. Padahal selama ini Budi dikenal sebagai pemain yang paling santun. Maklum saja karena ia termasuk salah satu pemain sepakbola nasional yang rajin beribadah.

3. Tak jarang yang tahu jika Budi adalah salah satu anggota organisasi muslim terbesar di tanah air Fatahillah. Ia bahkan sangat rajin mengikuti pengajian yang dilakukan kelompoknya itu. Sebelum menjadi pemain
sepakbola profesional, Budi termasuk salah satu anggota yang paling aktif di kelompoknya.

2. Faktor pendidikan agama yang kuat membuat ia berani mengakui kesalahan dan berterus terang telah melakukan tindakan tidak fair terhadap pemain PSMS Erwinsyah Hasibuan. Ia pun secara terbuka meminta maaf kepada PSMS itu. Di hadapan komisi disiplin (Komdis) Budi mengaku melakukan hal itu karena terprovokasi. Apa yang dialaminya mirip dengan kejadian yang menimpa pemain Prancis Zinedine Zidane saat menanduk dada pemain Italia Marco Materazzi di ajang Piala Dunia lalu.

1. Meski sudah 31 kali tampil bersama timnas Indonesia, baik di pertandingan resmi maupun ujicoba internasional, Budi baru mencetak lima gol. Salah satu golnya yang paling berkesan adalah di ajang Piala Asia 2004 ke gawang Qatar dan membuat Indonesia menang 2-1. Maklum saja, karena saat itu timnas berhasil mencatat sejarah untuk pertama kalinya meraih kemenangan di ajang bergengsi tersebut. Ia bahkan kembali mengulangnya di Piala Asia 2007 dengan mencetak gol ke gawang Bahrain, dan mengantar Indonesia menang 2-1 sekaligus mencatat rekor kemenangan keduanya di ajang tersebut.